Siapa yang tak kenal tempat wisata Gunung Bromo yang terkenal sebagai tempat wisata yang paling ramai di Jawa Timur ini yang menyuguhkan pemandangan indah melalui ketinggian di atas pegunungan. Nama Gunung Bromo ini berasal dari nama satu dewa dalam agama Hindu yaitu Brahma, Gunung yang cukup tinggi ini berada di ketinggian 2339 meter di atas permukaan laut.

Dan perlu anda ketahui status Gunung Bromo hingga saat ini yang masih aktif menjadikan daya tarik sehingga banyak wisatawan domestik hingga turis mancanegara berkunjung kesana. Pemandangan yang indah diatas Gunung Bromo akan membuat anda takjub sambil menyaksikan awan putih yang mengelilingi gunung membuat mata tak jenuh untuk memandangnya.
Tempat wisata yang ramai di kunjungi pada waktu libur ini anda bisa menyaksikan atraksi alam yang mempesona yaitu matahari terbit pada ketinggian 2.780 meter diatas permukaan laut, hamparan pegunungan serta padang pasir diatas ketinggian ini adalah momen yang tak terlupakan.
Dari atap penanjakan para wisatawan dapa menyaksikan indahnya Gunung Semeru yang mengeluarkan asap berbarengan dengan terbitnya matahari yang cantik dan eksotis. Tempat wisata di Gunung Bromo ini juga di kenal dengan budayanya yaitu festival Yadnya Kasada atau yang di kenal sebagai Kasodo yang diadakan setiap tahunnya, pada saat festival berlangsung banyak wisatawan datang hanya khusus menyaksikan festival ini dan tidak heran banyak turis mancanegara dan tamu domestik datang berbondong bondong menyaksikannya.
Festival Yadnya Kasada atau Kasodo ini adalah festival yang mempersembahkan berupa hewan, sayuran, uang yang di buang di kawah Gunung Bromo sebagai simbol rasa syukur penduduk sekitar Bromo kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sejarah Gunung Bromo
Gunung Bromo memiliki sejarah yang unik yang perlu anda ketahui, pada masa Kerajaan Majapahit terjadi perang besar besaran yaitu penyerangan yang mengakibatkan semua masyarakat harus berpindah dari kampung halaman mereka sehingga pada akhirnya mereka mengungsi di dua tempat yang pertama adalah pulau Bali dan sebagian lagi masih bersembunyi di lereng Gunung Bromo, nah ini menjadi cikal bakal agama yang hingga saat ini masih banyai di anut oleh dua tempat tersebut diatas.

Tengger adalah salah satu suku yang berada di Bromo yang di percaya datang dari legenda Roro Anteng serta Joko Seger. “Teng” adalah akhiran dari nama Roro An “Teng” dan “Ger” adalah akhiran nama dari Joko Se “Ger”. Gunung Bromo juga di akui sebagai gunung yang suci bagi umat Hindu yang menyebutknya sebagai Gunung Brahma dan orang jawa menyebutnya Gunung Bromo.
Tempat wisata paling favorit di jawa timur ini menawarkan sederetan pegunungan yang sangat luas serta di balut oleh awan yang indah, dan selain itu di Gunung Bromo anda juga bisa menyaksikan indahnya matahari terbit yang di balut dengan cahaya keemasan dan cocok bagi anda pecinta fotografi.
Untuk waktu berangkat sebaiknya di mulai dari sekitar jam 03.00 agar anda bisa menyaksikan atraksi alam matahari terbit dari penanjakan Gunung Bro, diharapkan untuk berangkat dari pagi hari agar tidak ketinggal momen yang indah
Pasir Berbisik
Nah selain anda bisa menyaksikan matahari terbit serta kawah gunung bromo yang eksotis, anda juga bisa datang ke pasir berbisik di Bromo berupa hamparan pasir yang luas dan indah sambil menikmati semilir angin yang menghembus. Tempat ini juga sangat populer yang juga pernah di jadikan lokasi syuting film pasir berbisik yang di bintangi oleh aktris terkenal yaitu Sastro Wardoyo. Di tengah pasir yang luas ini juga sebagai tempat sembahyang bagi masyarakat Suku Tengger.
Bukit Teletubies Gunung Bromo
Wah Bukit Teletubies? rasanya jika mendengar ini seperti salah satu judul film anak di serial tv, ya betul ini adalah salah satu bukit yang berada di Gunung bromo yang menawarkan hamparan padang yang sangat indah dan banyak di tumbuhi oleh rerumputan hijau yang menyerupai latar belakang bukit yang berada di serial film anak Teletubies, tempat ini sangat ramai di kunjungi para wisatawan yang ingin mengambil foto background yang indah nan hijau dan tentunya sangat instagramable. Hamparan padang savana di bukit teletubies Gunung Bromo ini bagaikan sebuah karpet yang luas yang sejuk dan bersih yang di letakkan di atas bukit yang memanjakan mata anda
Wisata Agro Kebun Strawberry
Banyak tempat wisata di Gunung Bromo yang bisa anda kunjungi seperti Wisata Agro Kebun Strawberry, disana anda bisa menikmati buah strawberry yang segar yang bisa anda petik sendiri langsung dari pohonnya, perlu anda ketahui strawberry yang tumbung di Gunung Bromo ini memiliki ciri khas tersendiri rasanya yang enak, legit serta memiliki warna merah merona menjadi ciri khas buah strawberry di Gunung Bromo.
Tidak hanya wisata alam serta budayanya, tempat wisata agro kebun strawberry di Gunung bromo juga banyak di kunjungi oleh wisatawan karena mereka juga belum pernah merasakan sensai memetik strawberry secara langsung dan kemudian langsung di nikmati yang merupakan pengalaman baru yang luar biasa
Gunung Bromo
Kehidupan masyarakat Tengger yang juga sebagai penduduk asli di Gunung Bromo yang masih menganut budaya mereka hingga saat ini masih selalu melaksanakan acara rutin yang setiap tahunnya yang juga sangat ramai di kunjungi oleh para wisatawan lokal hingga turis mancanegara. Pada hari ke 14 Festival HInddu Yadnya Kasada di suku tengger ini mereka mempersembahkan sesaji seperti ternak, buah buahan, sayuran yang di bawah ke puncak Gunung Bromo sebagai pengucapan syukur mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa. Asal usulnya pada era abad ke 15 dimana ada seseorang putri yang bernama Roro Anteng beserta suaminya yaitu Joko Seger yang awalnya tidak mempunya keturunan
Asal usul dari ritual ini datang dari legenda pada era ke-15 dimana ada seseorang putri bernama Roro Anteng serta suaminya, Joko Seger. Pasangan ini awalannya tak mempunyai keturunan serta karenanya pasangan ini memohon pertolongan pada beberapa dewa gunung.
Sehingga mereka diberi 24 anak oleh dewa gunung dan nyatanya di beri anak hingga 25 anak yang paling terakhir adalah Jaya Kusuma serta kesepakatan pasangan itu dengan beberapa dewa pasangan itu harus melemparkan anaknya yang ke 25 ke Gunung berapi sebagai korban.